您现在的位置是:超然迈伦网 > Slot Maxwin
test2_MaxWin88 LIVE - The Most Trusted Sports Tipster Service...
超然迈伦网2025-05-15 13:16:29【Slot Maxwin】5人已围观
简介Kamis, 13 Februari 2025 18:55 WIBwaktu baca 2 menitArsip - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedj MaxWin88 LIVE - The Most Trusted Sports Tipster Service...
- Kamis,MaxWin88 LIVE - The Most Trusted Sports Tipster Service... 13 Februari 2025 18:55 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memaparkan alasan menambah anggaran untuk Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga menjadi Rp80 miliar untuk meningkatkan citra Indonesia di kancah olahraga dunia.
"(anggaran pembudayaan olahraga ditambah) Itu karena prestasi olahraga berdampak untuk citra Indonesia di mata dunia olahraga. (Jadi langkah ini) untuk kebanggaan masyarakat dan kebanggaan negara kita di hadapan negara-negara lain," kata Dito Ariotedjo dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi adanya pertanyaan dari Komisi X terkait penambahan anggaran untuk Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga dari pagu definitif senilai Rp70,1 miliar menjadi Rp80 miliar pasca rekonstruksi anggaran.
Dito mengatakan, bidang pembudayaan olahraga memainkan peranan penting dalam mengangkat citra Indonesia di olahraga dunia. Oleh sebab itu, penambahan anggaran pembudayaan olahraga dilakukan karena merupakan salah satu program unggulan.
"Kami ingin bisa membuktikan kepada seluruh stakehodersbahwa olahraga ini bermanfaat bagi seluruh elemen," katanya.
Baca juga: Imbas efisiensi, Menpora: Pengiriman atlet ke SEA Games tak jor-joran
Baca juga: DPR soroti pemangkasan besar-besaran anggaran kepemudaan Kemenpora
Lebih lanjut, Dito mengatakan, dari sisi dampak olahraga, harus diakui bahwa yang paling siap memberikan dampak bagi daerah-daerah baik sosial, ekonomi, dan lainnya, adalah program-program kejuaraan yang dilakukan di daerah.
Ia mencontohkan seperti kejuaraan daerah, kompetisi antar kampung (tarkam) yang bisa langsung berdampak langsung bagi masyarakat.
Dito memastikan terus mendukung pelaksanaan ajang di daerah melalui kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain maupun para anggota dewan perwakilan rakyat sesuai daerah pemilihan.
Adapun, secara keseluruhan, dampak efisiensi anggaran itu membuat anggaran Kemenpora dipangkas hingga Rp1,29 triliun. Pagu definitif untuk tahun anggaran 2025 yang sebelumnya senilai Rp2,330 triliun berkurang pasca rekonstruksi menjadi Rp1,034 triliun.
Anggaran pasca rekonstruksi dialokasikan untuk kebutuhan berbagai deputi yaitu Deputi Bidan Pelayanan Umum sebesar Rp23,7 miliar, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Rp80 miliar.
Selain itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Rp473,5 miliar, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Rp20 miliar, Kesekretariatan Rp422 miliar, dan Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan (LPDUK) Rp15 miliar.
Baca juga: Imbas efisiensi, Kemenpora pangkas anggaran hingga Rp1,29 triliun
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
很赞哦!(258)
相关文章
- Tatiana ungkap kondisinya setelah dikalahkan Zhang Weili pada UFC 312
- Dua peselancar Indonesia bersiap untuk Abu Dhabi Pro
- UFC tambahkan Zaleski lawan Njokuani ke ajang 15 Maret
- Hasil Tim Indonesia pada Asian Winter Games 2025 hari ini
- Menpora sebut SAC bentuk ekosistem dukung kemajuan atletik Indonesia
- Kemampuan membaca angin kunci sukses Kholidin raih medali emas
- Moreno lawan Erceg jadi laga utama UFC Mexico City
- Taklukkan Suarez, Zhang Weili tetap juara jerami putri UFC
- Pelatih timnas putri panggil 39 pemain untuk laga melawan Arab Saudi
- LeBron James berpikir Luka Doncic gantikan Anthony Davis itu hoaks
热门文章
站长推荐
Raih kemenangan dramatis 3
DPR soroti pemangkasan besar
Menpora targetkan atlet mulai masuk fasilitas baru Cibubur pada Maret
Hasil lengkap Tim Ice Skating Indonesia di Asian Winter Games 2025
AHY ingin fasilitas baru Cibubur lahirkan atlet berprestasi Olimpiade
Taklukkan Suarez, Zhang Weili tetap juara jerami putri UFC
US Open jadi mayor pertama beri exemption untuk pemain LIV Golf
ORKI: Program Indonesia Bugar perlu pendekatan kontekstual